Sabtu, 19 Oktober 2013

Idul Adha 1435...Kering dan Ramai

Air hujan masih susah dijumpai di wilayah Jawa, khususnya Yogya bagian utara dan sekitarnya. Rumput dihalaman mulai mengering, warnanya kekuningan dan layu. Debu berhamburan seiring angin berhembus. Daun daun kering berjatuhan. Apalagi daun bambu dari sebelah rumah.
Sudah dua periode kerja hal ini terjadi. Sepertinya musim kemarau masih setia menemani warga Sleman.

1435 H, terasa spesial. Alhamdulillah banyak momen religius bisa dilewati bareng Bunda dan anak anak. Termasuk Idul Adha.

Selain cuaca yang masih kemarau, tahun ini Idul Adha ditandai (lagi) perbedaan penentuan tgl 10 Dzulhijah. Muhammadiyah mengumumkan tgl 4 Oktober sedangkan pemerintah menetapkan tgl 5 Oktober sebagai hari Idul Adha 1435 H.
Di Arab Saudi, tahun ini, mengadakan wukuf pada hari Jumat tanggal 3 Oktober.

Di masjid Darussalam (dekat rumah) diumumkan kalau warga/jamaah diharapkan ikut kerja bakti hari Sabtu, dan pemotongan qurban diadakan hari Minggunya. Sabtu sore, si kambing diserahkan ke salah satu pengurus masjid..semoga pengorbanan ini diterima oleh Mu ya Allah..

Sabtu pagi, kami bersegera bersiap, agak kesiangan. Untung anak anak bisa agak cepat (daripada biasanya). Setelah nelpon si om dan tante (memastikan janjian kemarin), melajulah kita ke lapangan Murangan.
Agak sepi, lapangan hanya terisi 60% dibandingkan Idul Fitri kemarin.
Lebaran ini yang pertama buat si adek sepupu yang baru tinggal di Yogya.
Karena acara potong qurban hari Minggu, siangnya kita nyobain menu jawa di RM Raminten Jakal. Beberapa porsi jumbo (banget ..) kita nikmati siang itu.

Hari Minggunya, setelah dengar kabar dari pengurus masjid, jadinya sama Bunda hunting daging ke supermarket karena temen temennya mau datang. Biar sesuai aja, takut gak cocok. Aneh ya lebaran lebaran malah jalan ke hypermart. Tapi ya gak pa pa.

Bunda sibuk di dapur sedangkan rencana bakar sate disiapkan bareng sepupu.
Siang,mereka berdatangan. Masakannya belum siap, jadi dibantuin deh.
Semacam sate, semacam tongseng, semacam semur hadir di meja makan.
Alhamdulillah bisa merasakan hari lebaran secara sederhana di rumah kami.

Selamat Idul Adha..
Semoga rahmat Mu tercurah .... amiin..

Kamis, 17 Oktober 2013

Challenge Leader

Pagi....semangat pagi..

Semangat kerja setelah Idul Adha 1434 H.

Ada 4 hal yang dapat didapati dalam proyek optimalisasi Stripping Ratio-semoga berguna-:

1. Cope the challenge
Setiap individu/organisasi pasti akan menghadapi masalah. Langkah penting pertama yang harus dilakukan adalah memutuskan untuk 'berani' berusaha menyelesaikannya. Kadang dibumbui kenekatan. Kadang 'blink' harus dilakukan. Tapi jika diimbangi analisa yang baik tentu lebih baik.
2. Innovation is prime activity
Aktivitas yang kita kerjakan pasti bersifat dinamis. Ada yang bilang bahwa salah satu yang menandakan hidup adalah kita harus bergerak dan berubah. Karena perubahan yang lebih baik itu harus ada maka semangat inovasi harus selalu dilakukan.
3. Synergized team
Rencana perubahan harus diikuti oleh semua anggota tim. Perubahan memerlukan energi dan harus dilakukan oleh semua. Bahkan ketika kita tidak secara langsung berubah, namun suasana perubahan harus didukung.
4. Keep the spirit
Memang tidak semua dari kita adalah tipe climber tapi untuk menjalani suatu project maka kita harus punya keinginan kuat untuk menyelelesaikannya. Menjaga semangat diperlukan khususnya ketika kita bertemu dengan sesuatu yang sulit diubah.

Sekali lagi, semangat pagi untuk semua..

Senin, 09 September 2013

Pantai Indrayanti : Bersih dan Menarik

Hari itu mendekati hari ulang tahun si adek. Ditambah rasa penasaran. Jadilah direncanakan ke pantai. Kab. Gunung Kidul menjadi tujuan, khususnya ke pantai Indrayanti.

Ya, pantai Indrayanti. Informasi media yang lalu lalang di dunia maya membuat pantai ini menjadi 'booming' wisata. Beberapa pantai lain yang menjadi ikon misalnya Parangtritis atau Baron juga hampir tersaingi. Bahkan jika hari Minggu pantai tersebut akan dipenuhi wisatawan sehingga buat jalan kaki di pantai susah.

Sebagai penggemar tempat wisata yang nggak terlalu ramai (iya lah..biar bisa menikmati..bawa anak kecil lagi) di pilihlah hari Rabu.

Berangkatlah kami dari Sleman menempuh 77 km ke pantai Indrayanti. Google map menemani perjalanan ini.

Perjalanan Sleman - Wonosari dilalui melewati jalur Berbah. Lumayan bisa potong kompas dari pada ngikut map.
Jalanan dari Piyungan ke arah Bukit Patuk sebaiknya hati-hati karena tanjakan curam dan banyak tikungan. Banyaknya sepeda motor dan mobil (gede, baca: truk dan bus) saling menyalip.  Kota Yogyakarta terlihat indah dari elevasi atas. Beberapa rumah makan di pinggir jalan menyajikan pemandangan itu sambil menikmati menu yang dihidangkan. Otomatis laju kendaraan hanya sekitar 40 km/jam. Di perjalanan terdapat papan petunjuk wisata Gua Pindul. Ada juga yang menawarkan untuk mengantar ke lokasi itu. Ah mungkin lain waktu.

Kami memilih masuk kota Wonosari walaupun ada papan petunjuk mengarahkan ke pantai Baron sebelum masuk kota. Setelah melewati pasar Wonosari, kami belok kanan dan 20 km lagi harus kami tempuh menuju pantai Baron. Jalan yang dilalui masih mulus tapi mulai menyempit. Apalagi setelah keluar dari kota, lebar aspal hanya sekitar 6 m saja. Menurut mbah google ada tiga rute selepas Wonosari. Jalur paling barat di pilih karena jalannya sepertinya paling ramai.

Jarang dijumpai papan petunjuk pantai Indrayanti. Memang kalau berita, nama tersebut adalah nama dari Ibu 'Indrayanti' yang mengelola pantai tersebut. Berita persengketaan Pemda dengan pihak swasta sempat menghiasi media massa. Kalau menurut pemerintah, nama pantai itu adalah pantai Pulang Syawal.

Sesampai di pintu gerbang ada tulisan Kawasan Wisata Pantai Karst Gunung Kidul. Jajaran pantai terhampar dari Pantai Baron, Krakal, Kukup, Sepanjang, Sundak dari barat ke timur. Beberapa pantai lain juga ada. Menuju ke Indrayanti harus menempuh jarak 10 km ke arah timur dari pantai Baron.

Perjalanan ditempuh dalam 2 jam dari Sleman.

Mungkin karena hari kerja, pantainya sepi.

Pasir putih, bersih, menutupi lapisan terumbu kecil di pinggir laut. Ombaknya tenang. Keberadaan dua 'semenanjung' bukit gamping menjadi pemecah ombak. Undakan dan gardu pandang/saung di atas bukit kecil itu membuat sunset lebih nikmat dipandang. Kebersihan pantai didukung adanya denda Rp10.000 bagi yang membuang sampah sembarangan.

Standarisasi sepertinya sudah berjalan dengan baik. Penyewaan payung untuk istirahat adalah Rp 20.000 dan kita tidak perlu khawatir akan ditipu karena harganya memang segitu. Memang relatif mahal. Tapi standarnya jelas.
Informasi lain yang ada antara lain:
-tarif toilet : Rp 1000/Rp 2000
-penginapan : Rp 350.000 - Rp 700.000
-parkir mobil : Rp 5.000

Jumat, 28 Juni 2013

Ke Samsat Sleman

...dan kebiasaan dapat dipelajari (P J Meyer)

Well, cuti ini hampir kelewat service motor. Bolak balik diselingi acara dinas (termasuk persiapan 'laskar cadangan' di Bandung) membuat hampir lupa. Untung si Bunda ngingetin.

Pas di tempat service baru sadar kalau pajak motor kelewat !

Harus segera disempatkan. Paginya langsung ke Samsat Sleman. Jam 07:45 WIB, ada sekitar 20-an sepeda motor yang sudah terparkir di sana. Beberapa mobil yang siap diambil no rangka berada di halaman belakang. Nginep mungkin.

Parkir. Terus mengarah ke tempat foto copy. Sapaan 'sugeng enjing', 'monggo mas, perpanjangan?', 'mas, STNK', terlintas. Bablas terus.
Sampai di tempat fotocopy, ternyata lagi sibuk melayani pelanggan. Kesempatan lirak lirik orang lain pada foto copy apa aja. Akhirnya tahu, kalau untuk pembayaran pajak tahunan motor yang perlu disiapkan adalah :
1. KTP asli + copy
2. BPKB asli + copy
3. STNK asli + copy
Plus dikasih plastik tempat STNK. Untuk itu, harus membayar Rp 2.000.

Masuk ke ruang pelayanan di Samsat. Langsung mengarah ke loket informasi. Agak aneh. Loketnya ada di tengah loket pelayanan yang lain. Kalau sedang ramai pasti akan mengganggu antrian layanan yang lain. Di loket itu belum ada yang melayani. Petugas sudah ada, namun tidak di loket itu.
Untungnya ada board pengumuman flow pengurusan pajak kendaraan.

Langsung. Mengarah ke loket 2, menyerahkan dokumen dokumen tadi. Semenit kemudian, petugas mengembalikan BPKB asli dan memberikan slip no urut.

Duduk di antrian. Menunggu panggilan dari loket 4. Jam 8:17 WIB, speaker panggilan sesuai no urut. Setelah itu duduk lagi di kursi antrian. Jam 8:45 mulai ada panggilan per sepuluh antrian. Akhirnya selesai juga.

Terima kasih untuk tempat antri yabg sudah disediakan tempat duduk. Bagus lho. Semoga budaya antri yang tertib bisa hadir. Himbauan antri yang rapi akan bermanfaat jika dipasanf di ruang tunggu.

Ke Samsat Sleman

...dan kebiasaan dapat dipelajari (P J Meyer)

Well, cuti ini hampir kelewat service motor. Bolak balik diselingi acara dinas (termasuk persiapan 'laskar cadangan' di Bandung) membuat hampir lupa. Untung si Bunda ngingetin.

Pas di tempat service baru sadar kalau pajak motor kelewat !

Harus segera disempatkan.

Jumat, 26 April 2013

Penutupan Training ERT

Sore, menjelang maghrib. Halaman kantor masih basah. Hujan selama dua jam membasahi area tambang.

Sebanyak 13 orang anggota baru tim ERT, 3 orang anggota lama, 1 instruktur serta 2 orang perwakilan management hadir di ruangan induksi.

Training ERT berawal dari rencana re generasi tim ERT. Tim lama sudah lebih dari 3 tahun lamanya.
Ada beberapa catatan prestasi, walaupun memang belum yang terbaik untuk skala perusahaan.

Ini semua pembelajaran dari ide untuk peremajaan anggota, serta untuk penyiapan tim agar menjadi yang terbaik serta lebih meningkatkan keikhlasan anggota tim.

So let's start dan sukses selalu buat tin ERT....



Dalam kereta api

Perjalanan kali ini agak melenceng dari rencana awal. Melenceng, karena ternyata jadwal yang sudah tersusun waktunya dengan jelas ternyata berubah. Sekian waktu terbiasa dengan mengikuti jadwal tertulis membuat saya agak 'kaget' ketika berbagai susunan acara hanya jadi urutan konsep saja.

Jadilah saya naik kereta api. Seneng sih, sudah lama tidak menggunakan kereta besi ini. Ternyata fasilitas yang ada sudah menunjukkan perbaikan. Saya langsung teringat sang menteri BUMN, pak Dahlan Iskan, yang selalu semangat dengan 'manufacturing hope'nya.

Nggak ngerti juga sih konsep beliau. Tapi ternyata keinginan (baca: mimpi), strategi, dan program memang bisa membuat kemajuan yang nyata.
Majalah, televisi, kebersihan, wajah dan sikap karyawan di gerbong resto, menunjukkan perubahan. Itu tidak mudah untuk meyakini dan mau melaksanakan perbaikan. Tapi saya melihat ketika tekad diwujudkan (atau boleh dibaca diusahakan) maka perbaikan akan membawa hasil.

Memang sih tiketnya jadi naik (mahal lho). Semoga ke depannya dapat dipikirkan agar ada solusinya. Karena di negara ini kebijakan untuk rakyat kita masih sangat dibutuhkan.

Kamis, 14 Maret 2013

Sudah setahun...

Pagi pagi begini, Sleman sudah dikucur hujan...
Ya pagi ini aku melewati pagi di Sleman. Adzan subuh dari tenggorokan anak anak kecil di masjid dekat rumah menambah kesejukan pagi ini.  Cuti lapangan memang menyenangkan. Tapi yang lebih menyenangkan sih karena berkumpul sama keluarga.

Baru pagi ini kubuka lagi blog ini. Aku baru sadar kalau blog ini sudah berumur setahun. Selamat ya...semoga jadi blog yang sesuai visi awal. Amin.

Setahun lalu, mulai nge blog waktu masih tinggal di Tanah Grogot. Ada yang tahu nggak kota ini? 
Mungkin banyak yang tidak tahu ya. Ada kok di google map. Waktu itu juga sedang cuti lapangan yang dilalui di sana.

Semoga ini-catatan-dhani jadi tempat mencatat, berlatih, mencurahkan sayang untuk keluarga, berbagi, menambah wawasan, menginspirasi, serta jadi bacaan yang menyenangkan. Sekali lagi. Amin.